Cara Mencegah Stunting Pada Remaja – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri
E-MODULE PENCEGAHAN STUNTING ISI DAFTAR COVER MODUL …………………………………. ……………………………………………………… ……………… …………………. TABEL KERJA … …. …………….. ………………………. ….. ………………………………………. ..I. Pengantar ………………………………………… . ………………………………………. .. ………….. …… . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………………………………. .. ………………………………………. 1 B. Panduan Belajar ……………………………………………………… …………………………………………………… … …. ……………………………………….. .. 2 C. Hasil Belajar Ayo ……… …………………………… ……. …………………… ………………. ……. ………………….. 3 D. Isi.. ………….. ….. ……………………………………… .. ….. ……………………………………….. .. ……… .. 3 E. Uraian Alat ……………………… .. …………………………………………………… .. ………………………………………. . … …………… 4 RINGKASAN ………………………… .. …………………… …………………… ………………………………………. ………. . ……………. 17 ZPO …………………………. ……………………………… ………………………… ………………. . ………………………………………. … … … … 17 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………. 20 DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK i E-MODUL PENCEGAHAN STUNTING PENDAHULUAN Mencegah Stunting pada remaja pemuda yang ingin menjadi orang tua – yang akan melahirkan generasi. Materi dalam model ini akan membahas tentang pengertian stunting, faktor-faktor yang mempengaruhi stunting, pengertian awet muda, dan penyebab stunting pada remaja. Modul ini memiliki 1 pokok bahasan Pada akhir modul ini diharapkan mampu: Mengetahui pengertian stunting, faktor-faktor yang mempengaruhi stunting dan strategi mengatasi stunting DINAS KEBIDANAN PONTIANAK 1 E-MODULE PENCEGAHAN STUNTING KETERANGAN PENGGUNAAN MODUL Modul ini memiliki subjek. Mata kuliah ini akan menjelaskan pengertian stunting, pencegahan stunting, dan strategi koping stunting. 1. Bagi siswa, untuk mendapatkan manfaat belajar yang maksimal dalam menggunakan model ini, langkah-langkah yang dilakukan antara lain: • Membaca dan memahami uraian informasi dalam proses belajar • Melakukan semua kegiatan (soal) untuk mengetahui berapa banyak yang dimiliki . memahami data • Jika kurang memahami data yang disajikan, tanyakan 2. Bagi peneliti Dalam penelitian dalam penelitian peneliti berperan dalam: • Menjelaskan data mengajar siswa dalam penelitian • Mengajari siswa memahami konsep DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK 2 E-MODULE STUNTING INFORMASI PEMBELAJARAN Setelah mempelajari informasi ini diharapkan Anda akan dapat memahami pokok-pokok: 1. Stunting ✓ Pengertian Stunting ✓ Faktor-Faktor Penting Yang Mempengaruhi ✓ Terjadinya Stunting Yang Mempengaruhi Stunting Pencegahan 2. Remaja ✓ Pengertian Remaja MATERI UTAMA 1 Setelah mempelajari topik-topik ini, Anda harus memahami materi terkait. pengalaman. Secara khusus, Saudara harus menjelaskan (1) pengertian stunting dan remaja, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi stunting, (3) penyebab stunting pada remaja, (4) dampak stunting dan (5) pencegahan stunting. Tentu Anda pernah melihat, bahkan mungkin mempelajari informasi tentang stunting bukan? Stunting seringkali merupakan masalah gizi yang dialami oleh anak dengan stunting panjang dan pendek. DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK 3 E-MODULE PENCEGAHAN STUNTING Untuk mengingat pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh remaja silahkan lihat. Apa yang harus dilakukan? Apakah Anda sudah mulai memahami peran Remaja dalam Pencegahan Stunting? Untuk memperkuat kedalaman informasi tentang pencegahan stunting, berikut beberapa informasi terkait konsep pencegahan stunting. Dibawah ini anda dapat membaca sekilas tentang Pencegahan Stunting pada power point, silahkan klik icon power point dibawah ini. DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK 4 E-MODUL TINDAKAN PENCEGAHAN STUNTING PADA REMAJA A. Pengertian Stunting Stunting adalah suatu kondisi yang terjadi akibat kurangnya nutrisi yang diterima oleh janin. Oleh karena itu, masalah stunting perlu dipelajari oleh kaum muda karena keterkaitan antara kaum muda dengan siklus stunting. Jika gizi buruk sejak usia muda tidak cukup, maka berisiko melahirkan anak dengan gizi buruk dan anak akan mengikuti pola makan ibunya dan terus berubah (Mardiana, 2019). B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Nilai gizi ditentukan oleh dua faktor, yaitu asupan makanan dan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting serta keadaan kesehatan bersih. Kualitas dan kuantitas makanan seseorang tergantung dari nilai gizi makanan tersebut (Khodijah Parinduri, 2021). 1. Makan makanan a. Nutrisi Nutrisi Nutrisi Masalah kesehatan yang paling serius adalah kurangnya nutrisi akibat malnutrisi dan mempengaruhi penyerapan asam. Malnutrisi adalah penyebab umum dari malnutrisi. Kekurangan energi dan makan terlalu banyak protein sebagai penyebab kurang sukses sudah diketahui secara luas. Faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan yaitu; 1) Daya beli keluarga yang berpenghasilan rendah merupakan masalah yang membuat masyarakat tidak mampu membeli makanan yang dibutuhkannya. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga miskin seringkali menderita. DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK 5 E-MODUL PENCEGAHAN STUNTING 2) Tingkat Pendidikan Ibu Pendidikan ibu merupakan investasi utama dalam mendukung usaha keluarga. Bagi keluarga yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah mendapatkan informasi terutama tentang informasi gizi. 3) Riwayat kehamilan Risiko kehamilan pada wanita yang melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun dekat dengan kejadian kanker darah rahim dan bayi baru lahir, anak yang lebih muda akan dapat menjadi stunting. . Kehamilan dengan KEK/kekurangan energi adalah keadaan dimana ibu menderita gizi buruk yang menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu. KEK serem kalau ukurannya LILA
Cara Mencegah Stunting Pada Remaja
29 Sumber: Rismalinda, 2015 Mencegah KEK dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan dengan gizi yang tepat dan memperbanyak jumlah makanan. Makan makanan yang bervariasi yaitu karbohidrat, lauk hewani, sayuran dan buah-buahan serta minum air putih 8 gelas atau 2 liter sehari. E. Obesitas Kondisinya terlalu parah yang berarti lipatan kulit lebih dari 85 persen (Teja, 2019). Penyebab utama obesitas pada remaja putri adalah 1. Faktor Lingkungan/Gaya Hidup a) Mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman bersoda b) Bergabung dengan generasi muda yang suka minum makanan dan minuman cepat saji untuk menciptakan identitas modern. citra di komunitas mereka. DINAS BIDAN POLTEKKES PONTIANAK 8 E-MODUL PENCEGAHAN STUNTING c) Kurangnya latihan fisik (olahraga), banyak menghabiskan waktu untuk: – Menonton TV – Browsing internet – Bermain video game. 2. Faktor Dua orang tua obesitas memiliki peluang 80% memiliki anak obesitas. Orang tua yang obesitas memiliki peluang 40% untuk memiliki anak yang obesitas. Baik orang tua yang mengalami obesitas tidak memiliki peluang 14% untuk memiliki anak yang obesitas. Obesitas memiliki efek negatif pada wanita muda seperti: a) Penyakit metabolik dan degeneratif, termasuk kanker b) Kematian dini 7 tahun lebih pendek c) Mempengaruhi perkembangan kesehatan mental anak-anak, remaja dan dewasa muda. Obesitas dapat dihindari dengan menganjurkan masyarakat untuk mempraktekkan PHBS, khususnya GHS (Gaya Hidup Sehat), seperti: a) Makan makanan yang sehat. Tinggi energi, rendah lemak (dan kolesterol), tinggi serat. Untuk obesitas, tenaga berkurang 10-5% b) Aktivitas fisik, minimal 30 menit sehari, 4 kali/minggu denyut jantung meningkat, tenaga berkeringat. c) Jangan minum alkohol, tembakau, narkoba, dll. F. Mencegah stunting pada remaja menurut (Pemerintah RI, 2016) Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada remaja antara lain; 1. Kebersihan dan Perilaku Hidup Sehat/PHBS Mewujudkan masyarakat yang sadar akan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk hidup dengan menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan. DINAS KEBIDANAN POLTEKKES PONTIANAK 9 E-MODULE PENCEGAHAN STUNTING Manfaat PHBS antara lain: a) Pencegahan penyakit menular b) Peningkatan produktivitas c) Peningkatan tumbuh kembang anak d) Kebersihan 2. Perawatan anak menurut World Health Organization ( WHO) ) Penuaan sehat adalah keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial yang baik, yang tidak hanya tanpa penyakit atau kecacatan, tentang reproduksi, dengan pekerjaan dan prosedurnya. Usia subur yang sehat adalah saat seorang ibu cukup sehat untuk melahirkan antara usia 20-35 tahun. Undang-Undang Federal 71 Tahun 2014 menjelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan yang baik, aman dan bertanggung jawab, undang-undang ini juga menjamin kesehatan minum yang bersih bagi perempuan usia subur sehingga dapat melahirkan generasi yang sehat dan baik. berimplikasi pada penurunan angka kematian ibu. Kurangnya pendidikan tentang masalah reproduksi dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Sistem sosial yang beranggapan bahwa seksualitas dilarang akan berdampak pada penolakan terhadap kesepakatan bahwa pendidikan seksualitas akan dimasukkan dalam kurikulum. Masalah yang berkaitan dengan seksualitas dan keberanian yang masih banyak dihadapi oleh kalangan muda antara lain: a) Pernikahan dan Pernikahan Dini Pernikahan dini sering terjadi di masyarakat pedesaan. Alasan pernikahan dini adalah pergaulan bebas seperti hamil di luar nikah. Anak muda usia kawin, baik fisik maupun mental belum siap untuk melahirkan, mengingat rahim belum cukup berkembang untuk mengandung, yang membuat kemampuan ibu berisiko tinggi. Wanita di bawah usia 20 tahun yang sedang hamil sering mengalami kekurangan gizi dan anemia. Mengingat remaja yang menikah di bawah usia 20 tahun masih dalam masa pertumbuhan, maka jika hamil maka kalsium yang dibutuhkan remaja tersebut akan ditransfer ke anak. Begitu juga dengan ukuran perut anak muda yang tidak berencana melahirkan dikira masih muda (Kemenkes RI, 2016). b) Pola Gizi Seimbang Gizi merupakan bahan penyusun tubuh manusia guna memelihara dan memperbaiki jaringan agar tubuh dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pola makan seimbang adalah pola makan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang dibutuhkan tubuh, termasuk prinsip atau prinsip gizi yang baik. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini perkembangan tubuh, pikiran, dan emosi berubah dengan sangat cepat. Selama pertumbuhan tubuh terjadi perubahan komposisi tubuh, tinggi dan berat badan yang akan mempengaruhi kesehatan dan gizi seseorang. Makan dengan baik dan makan dengan baik sangat penting selama ini untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Melengkapi zat gizi dalam tubuh yang menjadi dasar energi, dll: (1) Karbohidrat Karbohidrat disebut
Cegah Stunting Dengan Bebas Anemia
Cara mencegah kehamilan remaja, cara mencegah stunting pada ibu hamil, penyebab stunting pada remaja, cara mencegah stress pada remaja, pencegahan stunting pada remaja, mencegah stunting dengan cara, cara mencegah keputihan pada remaja, cara mencegah kista pada remaja, cara mengatasi stunting pada remaja, cara mencegah kehamilan di usia remaja, cara mencegah stunting kemenkes, cara mencegah stunting