Cara Menyembuhkan Hiv Dalam Islam

Cara Menyembuhkan Hiv Dalam Islam – Online.com – Melalui sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Natural Compounds, diketahui bahwa ekstrak tumbuhan yang tumbuh di benua Asia dapat membantu pengobatan HIV.

Para ilmuwan sebelumnya menemukan bahwa ekstrak tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk mengobati radang sendi mengandung senyawa anti-HIV yang kuat.

Cara Menyembuhkan Hiv Dalam Islam

Padahal, banyak tumbuhan asli Indonesia yang berpotensi sebagai obat HIV/AIDS, namun belum diuji skrining hingga menjadi obat yang dikenal.

Tanaman Bahan Obat Aids Ini Asli Indonesia, Nomor 6 Mengejutkan!

“Padahal, banyak negara maju seperti AS atau Eropa telah melakukan skrining tanaman herbal tropis anti HIV,” kata pakar biomedis Suprapto Ma’at di Jakarta, Rabu (2/12) seperti dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Dipukul Janda, Kakek 70 Tahun Ini Nikahi Janda 28 Tahun dengan Mahar 50 Ribu Rubel, Begini Kisah Pengantin Wanita Usai Pernikahan

Suprapto mengatakan skrining dimulai dengan menentukan sitotoksisitas ekstrak dalam kultur sel yang telah terinfeksi HIV, kemudian skrining fraksi ekstrak tanaman untuk mengetahui aktivitas anti-HIV yang berkelanjutan.

Agar peneliti Indonesia lebih giat mencari obat anti HIV dari berbagai tanaman asli tropis, maka perlu dibangun laboratorium khusus virus dan laboratorium kultur sel, walaupun laboratorium tersebut membutuhkan investasi yang sangat besar.

Makalah Pandangan Islam Tentang Hiv

Baca Juga: Pasien ‘Terbaring’ di Ranjang Rumah Sakit Ini Diculik, ‘Dipotong’ dan Bagian Tubuhnya Disebar di Tengah Jalan, Ternyata Geng Kartel Minyak Ini Pelakunya mereka?

Suprapto mengatakan, China yang telah menskrining 5.000 spesies tanaman obat anti HIV hanya menghasilkan sekitar 90 spesies yang menunjukkan aktivitas anti HIV atau hanya sekitar 13%.

Hingga saat ini pengobatan HIV/AIDS mengandalkan HAART (Highly Active Antiretroviral Therapy) yang diperkenalkan sejak tahun 1996, yang meliputi kombinasi tiga obat kimia yang berasal dari setidaknya dua jenis ARV.

ART menstabilkan gejala dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien antara 4-12 tahun, tetapi tidak menyembuhkan HIV dan dapat kambuh setelah menghentikan pengobatan.

Sistem Islam, Solusi Tuntas Atasi Hiv/aids

#telinga kiri panas menurut islam #cara mengetahui weto berdasarkan tanggal lahir dan tahun #kalender jawa #pijat militer untuk menghentikan batuk #gambar dua monyet naik motor #air alkali #anjing vs manusia #klaus Grabowski #pancasila– Sedih, risau dan khawatir. Perasaan itu ada di benak kita, khususnya warga Pacitan, ketika mengetahui fenomena bertambahnya jumlah pasien usia muda akibat penyakit menular dan mematikan ini. HIV/AIDS telah menyusup ke kota kecil tercinta ini dengan sangat buruk. Di balik ketenarannya yang dikenal sebagai Kota 1001 Goa dan Paradise of Java, tersimpan kesedihan yang mendalam.

Seperti dilansir dari Radarmadiun.co.id, 15/06/2019, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terus bermunculan di Pacitan. Sejak awal tahun ini tercatat puluhan kasus baru penyakit menular tersebut. Bulan Juni ini juga, tiga ODHA ditemukan kembali.

Kepala P3 Dinas Kesehatan Pacitan menduga penularan penyakit ini tidak terlepas dari terjadinya ODHA oleh laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) yang dikenal dengan homoseksual. Pasalnya, pada beberapa kasus ditemukan pasien mengalami kelainan seksual.

Sebenarnya masalah penyakit menular ini bukanlah hal baru, baik di Pacitan pada khususnya, maupun di negara kita pada umumnya. Pemerintah sudah lama berusaha mengatasinya dan mencari solusi untuk mengatasinya, namun bukannya berujung pada hilangnya penyakit ini dari masyarakat, yang terjadi justru sebaliknya yaitu jumlah penderita yang semakin meningkat.

Pdf) Potensi Teh Kulit Buah Naga Merah (hylocereus Polyrhizus) Sebagai Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Infeksi Opurtunistik Pada Penderita Hiv Aids

Berbagai solusi telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah berkembangnya HIV/AIDS, diantaranya yang dikenal dengan program ABCD (Pantang-tidak berhubungan seks, Setia-selalu setia pada pasangan, kondom-gunakan kondom di setiap seks berbahaya, dan Narkoba-jauhi narkoba). Berbagai LSM dan pemerintah telah melakukan upaya penyuluhan secara terus menerus, khususnya bagi remaja dan orang yang aktif secara seksual (SPP). Bahkan HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) masuk dalam kurikulum pendidikan.

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan mengklaim telah membuat banyak kemajuan baru dalam pencegahan HIV/AIDS di Indonesia, mulai dari inovasi pencegahan penularan melalui jarum suntik yang disebut strong reduction pada tahun 2006, Pencegahan Penularan Penularan Seksual (PMTS) mulai tahun 2010, Penguatan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pada 2011, Continuous Comprehensive Service Development (SCD) di tingkat Puskesmas pada 2012, hingga terobosan bernama Strategic Use of ARVs (SUFA) yang dimulai pertengahan 2013.

Pada Hari AIDS Sedunia (HAS) 2017, strategi Fast Track 90-90-90 diluncurkan. Untuk mencapai tujuan dari strategi ini, Kementerian Kesehatan juga menggaungkan strategi Percepatan Skrining, Deteksi, Perawatan dan Perlindungan (STOP) untuk mencapai tujuan tiga nol pada tahun 2030. Juga pada tahun 2018, strategi Uji dan Rawat juga diluncurkan, artinya ODHA dapat segera memulai terapi ARV segera setelah didiagnosis HIV. (kemkes.go.id/12/01/2018)

Segala upaya mencari solusi dan strategi apapun sepertinya tidak membuahkan hasil dan dijamin tidak akan menyelesaikan masalah ini karena solusi berdasarkan perspektif liberal sekuler tidak mampu menyelesaikan masalah sampai ke akar-akarnya. Solusi yang samar-samar seperti yang sudah dilakukan hanya akan membuang waktu, tenaga dan uang, dan tentunya jauh dari ridho-Nya.

Mengejutkan! Hampir 6000 Orang Di Kota Bandung Mengidap Hiv Aids, Kpa Ungkap Penyebabnya

Masalah HIV/AIDS bukan hanya masalah medis. Penyakit ini merupakan dampak sosial yang diakibatkan oleh gaya hidup yang salah seperti pergaulan bebas, penyimpangan orientasi seksual (lesbian dan homoseksual), penyalahgunaan narkoba dan lain-lain, sehingga penyakit ini disebut penyakit gaya hidup. Pacitan, yang menyandang predikat Surganya Jawa, tampaknya memiliki potensi besar terhadap dampak sosial tersebut di atas.

Berbagai fenomena praktik hidup bebas seperti pergaulan bebas, seks bebas, pesta pora, prostitusi (lokal dan ilegal), menjadi sumber utama penyakit ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa semua itu terjadi karena penerapan sistem sosial yang salah, yang merupakan turunan dari sistem kekufuran.

Fakta di atas seharusnya menyadarkan kita semua bahwa satu-satunya jalan keluar dari semua permasalahan tersebut adalah kembali kepada aturan Allah SWT, yaitu dengan menerapkan sistem Islam. Bukankah Allah SWT berfirman: “Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, Allah ingin mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatannya agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS ar-Rum [30]: 41)

Allah SWT, hanya Dia yang paling mengetahui solusi atas segala permasalahan hidup manusia, termasuk masalah penyebaran HIV/AIDS. Gambaran strategi Islam untuk mengatasi masalah penyebaran HIV/AIDS adalah sebagai berikut:

Islam Solusi Tuntas Atasi Hiv/aids

Islam melarang laki-laki dan perempuan non-mahram melakukan khalwat (termasuk pacaran) dan ikhtilath (berbaur) kecuali dalam hal-hal yang dibenarkan oleh hukum syara’, seperti belajar mengajar, jual beli, umrah, haji dan angkutan umum, karena hukum Asal usul kehidupan antara pria dan wanita benar-benar terpisah. Demikian pula, pria dipaksa untuk menurunkan pandangannya terhadap wanita untuk menghindari tatapan penuh nafsu pada lawan jenis. Islam juga melarang wanita untuk melakukan taberruj, berusaha menarik perhatian lawan jenis. Selain itu, Islam juga melarang laki-laki dan perempuan memperlihatkan auratnya di depan satu sama lain.

Semua itu merupakan ketentuan yang telah diatur oleh sistem Islam untuk membentuk masyarakat yang baik dan sehat. Jika semua ketentuan tersebut diikuti, maka pintu zina akan dengan mudah tertutup rapat.

, mendukung sistem hukum dan sistem sanksi Islam untuk memberantas perilaku berbahaya yang menyebabkan penyebaran HIV/AIDS (yaitu seks bebas, penyimpangan orientasi seksual, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain) dengan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku zina, seks menyimpang , penyalahguna narkoba, pengguna khamr, beserta pihak-pihak terkait, dimana sanksi akan dapat memberikan efek jera.

Pencegahan penularan kepada orang sehat dilakukan dengan mengkarantina pasien yang terinfeksi untuk mengeliminasi penyebaran dan perkembangbiakan virus ini di masyarakat serta memastikan tidak ada kemungkinan penularan. Dalam hal ini negara akan memberikan pelayanan medis yang terbaik, kelas satu dan gratis. Negara juga akan bekerja keras untuk menemukan penangkal virus HIV/AIDS, mendanai penelitian untuk tujuan ini.

Orang Indonesia Tak Perlu Jauh Jauh Cari, Ternyata Banyak Obat Tradisional Alami Anti Hiv Yang Bisa Digunakan, Mulai Dari Bawang Putih Hingga Sambiloto

Penderita tidak hanya dirawat dan dirawat secara fisik tetapi juga akan diberikan pemulihan mental sehingga mereka dapat menatap masa depan dan sisa hidup mereka dengan sabar dan percaya diri. Selain itu, baik penderita maupun masyarakat ditanamkan pandangan positif, bahwa musibah yang dapat menggugurkan dosanya jika diterima dengan ikhlas dan sabar.

Inilah cara Islam memecahkan masalah yang berkaitan dengan penyebaran virus HIV/AIDS. Dengan begitu, penyebaran HIV/AIDS akan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini hanya dapat dicapai jika negara menerapkan sistem Islam dalam segala aspek kehidupan. Sistem yang datang dari Allah ini adalah satu-satunya pemberi solusi terbaik karena hanya Dia Yang Maha Mengetahui segalanya Data epidemiologis UNAIDS menyebutkan pada tahun 2021 jumlah penderita HIV akan mencapai 38,4 juta orang. Kelompok perempuan dan anak menunjukkan angka yang memprihatinkan. Di Indonesia, terdapat sekitar 543.100 orang yang hidup dengan HIV dengan sekitar 27.000 kasus infeksi baru pada tahun 2021. Sekitar 40 persen infeksi baru terjadi pada perempuan, sedangkan lebih dari 51 persen terjadi pada remaja (15-24 tahun) dan 12 persen pada wanita. infeksi baru pada anak (SINDOnews.com, 28 November 2022).

Penyebab utama HIV/AIDS adalah seks yang tidak aman. Yang dimaksud dengan seks tidak aman adalah seks tanpa alat pengaman seperti kondom. Hubungan seksual seperti ini biasanya dilakukan oleh pasangan di luar nikah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seks bebas dan narkoba merupakan dua hal penting yang sangat mempengaruhi penyebaran HIV/AIDS di tingkat nasional. Mengetahui hal ini, menjadi jelas bagi kami bahwa akan sangat sulit (bahkan tidak mungkin dikatakan) untuk mengurangi jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Karena dua hal ini lazim dalam hidup kita.

Dalam gaya hidup liberal dan sekuler saat ini, masalah seksual dianggap sebagai masalah pribadi. Negara tidak mengklasifikasikan seks bebas sebagai kejahatan, kecuali yang dilakukan oleh anak di bawah umur atau pasangan hidup bersama. Kalaupun ada pihak yang keberatan dan melaporkan kasus terkait ini ke aparat keamanan. Tak heran jika seks bebas berkembang pesat ke dalam berbagai bentuk. Seks bebas baik komersial maupun non komersial. Mulai dari seks bebas oleh pasangan lawan jenis hingga pasangan sesama jenis. Pasangan sesama jenis akhir-akhir ini semakin percaya diri untuk menunjukkan eksistensi sebuah hubungan

Informasi Hiv/aids Yang Keliru Di Media Dan Situs Online

Obat hiv dalam islam, cara menyembuhkan penyakit hiv secara alami, cara menyembuhkan hiv aids, penyembuhan hiv dalam islam, cara menyembuhkan hiv secara total, cara menyembuhkan hiv, cara menyembuhkan depresi dalam islam, cara menyembuhkan wasir dalam islam, cara menyembuhkan penyakit kista menurut islam, cara menyembuhkan hiv secara alami, cara menyembuhkan mata minus menurut islam, cara menyembuhkan hiv pada pria

About sabrina

Check Also

Cara Mengolah Kunyit Putih Untuk Kista

Cara Mengolah Kunyit Putih Untuk Kista – Kunyit adalah rempah-rempah yang mengandung banyak manfaat kesehatan. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *