Mencegah Penyakit Diabetes Melitus – Gambar diabetes, ciri-ciri diabetes, tanda-tanda diabetes, tanda-tanda diabetes. Sering buang air kecil, sering haus meski minum cukup, mulut kering, dan berat badan yang tiba-tiba berubah dalam waktu singkat bisa menjadi gejala diabetes (Shutterstock/Eviart)
Satu hal yang mungkin membuat khawatir seseorang yang ibu, ayah atau saudara kandungnya menderita diabetes adalah mereka akan mengalami situasi serupa.
Mencegah Penyakit Diabetes Melitus
Dikutip dari CDC, pada penderita diabetes tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik atau menggunakan insulin dengan baik.
Mahasiswa Undip Mengajak Warga Desa Kalitengah Mencegah Penyakit Diabetes
Akibatnya, gula darah menumpuk di aliran darah, yang lambat laun dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.
Penelitian yang dikutip dalam Everydayhealth menunjukkan bahwa memiliki orang tua dengan diabetes meningkatkan risiko mengembangkannya empat kali lipat atau lebih.
“Kami tahu bahwa jika kedua orang tua menderita diabetes tipe 2, Anda dan saudara kandung Anda memiliki risiko sekitar 50 persen untuk menurunkan gen tersebut,” kata ahli endokrin Edward Hess.
Ia mengatakan banyak komponen genetik yang berperan dalam diabetes, karena itu menurutnya risiko penyakit ini lebih tinggi pada kelompok etnis tertentu.
Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus (dm) Faktor Risiko Yang Bisa Diubah
Meskipun Anda tidak dapat mengubah silsilah keluarga, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena diabetes.
Seperti dilansir Everydayhealth, sebuah studi yang diterbitkan dalam Primary Care Diabetes pada Agustus 2017 menemukan bahwa diet dan olahraga dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang pada kerabat penderita diabetes.
Penelitian lain menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik intensitas sedang sekitar 30 menit seperti jalan cepat setiap hari dan menurunkan 7 persen berat badan dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes 10 tahun kemudian.
Selain itu, menjaga pola makan dengan porsi makan yang teratur dan seimbang dapat membantu mendistribusikan gula darah secara merata sehingga tubuh tidak perlu bekerja terlalu keras.
Langkah Langkah Pencegahan Bagi Penyandang Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid 19
Direktur layanan nutrisi di Community Health System Montefiore Program di Bronx, New York, merekomendasikan agar seseorang mengadopsi rutinitas makan tiga kali sehari dengan menggunakan pola makan yang berfokus pada buah dan sayuran yang mencakup setengah porsi per piring. buah-buahan dan sayur-sayuran.
Jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diabetes dan kelebihan berat badan, Anda disarankan untuk melakukan tes diabetes secara teratur.
Meskipun genetik dapat berperan dalam menyebabkan diabetes, ada sejumlah faktor risiko lain yang dapat menyebabkan diabetes:
Dapatkan pembaruan berita pilihan dan berita terbaru setiap hari. Yuk gabung grup Telegram “News Update” caranya klik link https://t.me/comupdate, lalu gabung. Pertama-tama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
Kenali Gejala Dan Cara Pencegahan Diabetes Melitus
Diabetes label diabetescara mencegah diabetes pada anakcara mencegah diabetescara mencegah diabetes pada remaja diabetes turun-temurunmengurangi diabetescara mencegah diabetes turun-temurun
Berita Pertamina Trials Pertality Batasan Pembelian Mobil 120 Liter Per Hari 2022 Rekrutmen KAI Bagi Lulusan SMA, D3 dan D4/S1, Cek Kriterianya! Ini Cara Meningkatkan Memori Dalam Update Kasus Brigadir J: PC Buka Rekening Atas Nama Brigadir J, Perlawanan Ferdy Sambo Dan Keberadaan Konsorsium 303 Adopsi PPPK CASN 2022, Ini Total Kebutuhan Nasional dan Daerah
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan preferensi Anda. Kit berita ini disajikan sebagai cerita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Data Anda akan digunakan untuk memverifikasi akun Anda saat Anda membutuhkan bantuan atau jika ada aktivitas yang tidak biasa di akun Anda. • Farida Cahyani mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin dan mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit diabetes melitus.
Konfirmasi Lima Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pencegahan Diabetes Mellitus Pada Ibu Hamil
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ayo disiplin dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, jika mengalami gejala diabetes, mari kita lakukan pemeriksaan di institusi kesehatan,” ujarnya.
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit tidak menular/penyakit metabolik menahun yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sebagai akibat gangguan fungsi insulin dalam tubuh seseorang. .
Ia juga mengatakan bahwa klasifikasi penyakit DM meliputi tipe 1 yaitu DM yang bergantung pada insulin (insulin-dependent) dan DM yang tidak bergantung pada insulin (non-insulin-dependent) yaitu DM tipe 2.
Farida mengatakan faktor risiko terjadinya diabetes adalah riwayat/keturunan keluarga, obesitas atau kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, merokok, pola makan tidak seimbang (tinggi karbohidrat, tinggi lemak), penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi saat hamil.
Kenali Penyebab Diabetes Melitus (kencing Manis) Agar Bisa Mencegahnya
Gejala diabetes antara lain sering buang air kecil di malam hari, mudah lapar dan haus, berat badan menurun, pandangan kabur, mudah lelah/kantuk, gatal tanpa sebab, luka yang sulit sembuh, kebas/kesemutan, melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg, dan impotensi.
Menurutnya, komplikasi penyakit DM yaitu gangguan/serangan jantung, gangguan fungsi ginjal hingga gagal ginjal, gangren/borok hingga amputasi, gangguan saraf kulit (mati rasa, gringingen, dll), hipertensi dan stroke, gangguan fungsi seksual (impotensi) dapat terjadi. . ), kebutaan, dll.
Sementara itu, melakukan langkah-langkah sehat untuk mencegah DM yaitu berhenti merokok, melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, rutin mengecek gula darah, dan mengelola stres.
“Dianjurkan agar penderita DM rutin memeriksakan diri ke dokter dan rutin minum obat, membatasi gula, makanan berlemak, konsumsi asam urat dan garam tinggi, mengontrol berat badan/menghindari obesitas, berhenti merokok, menjauhi stres, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. /olahraga. Hindari minum alkohol,” tutupnya. (ern) Dengan adanya New normal ini, keadaan pandemi COVID-19 mengharuskan kita untuk menjaga kesehatan diri sendiri agar tidak mudah terserang penyakit ini, tidak terkecuali para penderita Diabetes (DM).
Aktivitas Fisik Berpengaruh Pada Kadar Gula Darah
DM atau sering disebut kencing manis (gula) adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan peningkatan gula darah (Glukosa Darah Puasa > 126 atau 2 Jam Setelah Makan Glukosa Darah > 200 atau Hb1AC > 6,5%). Penyakit ini biasanya ditandai dengan sering haus (polidipsia), sering lapar (polifagia), sering buang air kecil (poliuria) dan penurunan berat badan yang cepat.
Komplikasi pada penderita DM terbagi atas komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler serta gangguan sistem saraf (neuropati). Komplikasi makrovaskular biasanya mempengaruhi jantung (koroner), otak (stroke), dan pembuluh darah; komplikasi mikrovaskuler yang mempengaruhi ginjal (gagal ginjal) dan mata (retinopati); gangguan sistem saraf (neuropati) ditandai dengan mati rasa, kesemutan dan kulit kering.
DM juga merupakan penyakit immunocompromised, yaitu penyakit dimana kemampuan sistem kekebalan tubuh rendah sehingga rentan terhadap infeksi dan memperparah reaksi inflamasi (radang). Selain DM yang termasuk penyakit rekonsiliasi, TBC, gagal ginjal, HIV, dll. Menurut data RS Karyadi Semarang (Maret-Juli 2020), banyak pasien DM yang menderita COVID-19 selama pandemi COVID-19, dimana hampir setengah dari pasien COVID-19 disertai dengan komorbiditas DM bahkan kematian. Tingkat COVID-19 19 meningkat pada pasien dengan DM yang menyertainya.
Melihat fenomena tersebut, maka penting untuk mencegah komplikasi penyakit DM, tidak hanya pencegahan makro dan mikrovaskuler saja, tetapi juga perlu diperhatikan untuk mencegah infeksi pada penderita DM.
Cara Cegah Diabetes Keturunan, Apa Yang Harus Dilakukan? Halaman All
Beberapa tips untuk menghindari komplikasi DM, khususnya di masa pandemi COVID-19 saat ini, antara lain:
Himbauan ini dilakukan oleh Gugus Tugas COVID-19 agar masyarakat mempraktekkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari keramaian serta mencuci tangan) tidak terkecuali pasien DM. Seperti disebutkan di atas, DM adalah penyakit imunosupresi, sehingga jika Anda terpapar atau terinfeksi virus dalam jumlah kecil dapat menyebabkan infeksi, terutama infeksi paru-paru. Oleh karena itu, pasien DM harus mengindahkan himbauan Gugus Tugas COVID-19 demi kesejahteraan dirinya sendiri dan kesejahteraan orang lain.
Prinsip pengaturan pola makan pasien DM adalah tidak mengurangi makanan, tetapi makanan harus seimbang dengan kebutuhan kalori dan gizi masing-masing individu. Menderita DM bukan berarti kelaparan karbohidrat, tetapi mengatur asupan karbohidrat sesuai kebutuhan yaitu 45-46% dari total kalori. Karbohidrat yang dianjurkan adalah yang tinggi serat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum. Protein dan lemak, seperti ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, tahu, dan tempe, juga penting bagi penderita DM (masing-masing 20-25% dari total kalori) karena berfungsi untuk mempercepat pemulihan. .
Dengan mengontrol kadar gula darahnya menggunakan alat pengontrol gula darah sehari-hari, pasien DM dapat memantau efek dari makanan dan olahraga yang dilakukannya. Oleh karena itu, jika gula darah meningkat atau tinggi, dapat dikendalikan dengan menambah atau mengurangi pola makan dan olahraga.
Berdamai Dengan Diabetes Dan Hipertensi
Olahraga merupakan salah satu pilar pengelolaan DM. Olahraga yang dianjurkan adalah jenis olahraga aerobik seperti jogging, bersepeda dan berenang, serta olahraga teratur 30-45 menit 3-5 hari seminggu. Di masa pandemi seperti ini, sebaiknya tetap menerapkan protokol kesehatan (dengan menerapkan 3M) saat berolahraga. Dengan berolahraga, tubuh menjadi sehat, berat badan turun, gula terkontrol, kolesterol turun dan tekanan darah stabil.
Untuk orang yang kelebihan berat badan (obesitas), 0,5-1 kg per minggu atau penurunan berat badan 5-7% dalam 6 bulan sudah baik. Penurunan berat badan sebaiknya dilakukan secara perlahan tapi pasti, yaitu dengan olahraga teratur dan pola makan seimbang.
Dalam kondisi pandemi seperti ini, semua sektor mengalami resesi. Ini, pada gilirannya, dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis kita. Bagi penderita DM, stres dapat menyebabkan peningkatan katekolamin dan glukagon yang memicu tingginya kadar gula darah. Teknik pengurangan stres seperti meditasi relaksasi, latihan penyerahan diri (LPD), dan doa dapat dilakukan.
Menjaga kelembaban kulit merupakan hal penting bagi penderita DM, terutama yang memiliki kulit kering. Hal ini dilakukan agar kulit tidak mudah terkelupas yang akan menimbulkan luka dan infeksi. Menjaga kelembapan dapat dilakukan dengan mengoleskan lotion, minyak zaitun atau produk pelembab kulit lainnya.
Bagaimana Hidup Dengan Diabetes Melitus?
“Berikanlah sedekah kepada orang yang sakit, perkuat hartamu dengan zakat, dan persiapkanlah doa menghadapi musibah.” Inilah pesan Nabi untuk menghadapi berbagai keadaan agar Allah mudahkan urusan kita.
Mari selalu berusaha menjaga kesehatan kita agar terhindar dari segala macam penyakit, termasuk penyakit dan komplikasinya.
Cara mencegah penyakit diabetes melitus, cara mencegah penyakit diabetes melitus adalah, pengertian penyakit diabetes melitus, penyebab penyakit diabetes melitus, cara mencegah diabetes melitus, cara mencegah penyakit diabetes melitus diantaranya, mencegah diabetes melitus, gejala penyakit diabetes melitus, pencegahan penyakit diabetes melitus, jenis penyakit diabetes melitus, tips mencegah diabetes melitus, penyakit diabetes melitus